November 24, 2025

Sentiment Analysis dengan Blazor Hybrid dan Azure Open AI -Part II

Setelah berhasil membangun aplikasi sentiment analysis dengan OpenAI untuk menganalisis satu kalimat, kita akan mengembangkan aplikasi ini agar bisa menangani lebih dari satu kalimat atau bahkan file besar, seperti Excel atau CSV, untuk analisis dalam jumlah banyak (bulk analysis). Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah memungkinkan aplikasi menerima input teks dalam bentuk yang lebih fleksibel, seperti beberapa kalimat sekaligus. Pengguna bisa memasukkan beberapa kalimat dalam satu kali input, misalnya dengan memisahkan kalimat-kalimat tersebut menggunakan tanda titik atau koma. Setelah teks tersebut dimasukkan, kita bisa memecahnya menjadi kalimat-kalimat terpisah dan mengirimkan setiap kalimat ke API OpenAI untuk dianalisis. Dengan cara ini, setiap kalimat mendapatkan analisis sentimen tersendiri.

Selain itu, kita bisa menambahkan fitur untuk mengunggah file seperti CSV atau Excel, yang berisi banyak teks untuk dianalisis sekaligus. Ini sangat berguna bagi pengguna yang ingin menganalisis data dalam jumlah besar tanpa harus mengetikkan setiap kalimat secara manual. Untuk mengimplementasikan ini, kita perlu menambahkan fungsi upload file pada antarmuka pengguna (UI) aplikasi. Setelah file diunggah, aplikasi akan membaca teks dari file tersebut misalnya, membaca setiap baris atau kolom yang berisi teks dan mengirimkan data tersebut ke OpenAI untuk dianalisis. Setiap entri dalam file akan diproses satu per satu, dan hasil analisis sentimen akan dikembalikan dalam format yang mudah dipahami, seperti tabel atau file baru yang sudah dilengkapi dengan hasil sentimen.
Untuk memproses data dalam jumlah banyak tanpa membebani server atau API OpenAI, kita bisa menggunakan teknik batch processing atau asinkron. Alih-alih mengirimkan permintaan satu per satu, kita bisa mengelompokkan beberapa kalimat atau baris menjadi satu batch dan mengirimkannya sekaligus. Dengan cara ini, kita dapat mengurangi waktu tunggu dan membuat proses lebih efisien, apalagi jika pengguna mengunggah file dengan ribuan baris teks. Setelah proses selesai, aplikasi bisa menampilkan hasil analisis dalam bentuk yang jelas, misalnya dengan menampilkan daftar kalimat bersama sentimen yang terdeteksi, atau memberikan pengguna opsi untuk mengunduh file hasil analisis.
Di sisi antarmuka, kita perlu menyesuaikan desain aplikasi agar lebih user-friendly. Selain tombol "Analyze" untuk menganalisis teks yang dimasukkan langsung, kita bisa menambahkan tombol "Upload File" untuk pengguna yang ingin menganalisis file CSV atau Excel. Hasil analisis juga bisa ditampilkan dalam format yang mudah dibaca, baik itu berupa tabel interaktif atau file yang bisa diunduh kembali dengan hasil yang sudah diperbarui. Dengan cara ini, aplikasi sentiment analysis yang awalnya hanya untuk satu kalimat kini bisa menangani analisis data dalam jumlah besar secara efisien dan mudah diakses oleh pengguna.


Untuk artikel selengkapnya dapat di download disini. Sedangkan untuk memudahkan dalam memahami isi artikel, maka penulis juga menyertakan dengan full source code project latihan ini, dan dapat di download disini.

Terima kasih

November 22, 2025

Sentiment Analysis dengan Blazor Hybrid dan Azure Open AI

Sentiment Analysis pada OpenAI adalah kemampuan AI untuk memahami dan mengevaluasi emosi yang terkandung dalam sebuah teks. Dengan memanfaatkan Large Language Model / LLM seperti GPT, sistem ini mampu menentukan apakah sebuah pernyataan bersentimen positif, negatif, atau netral. Lebih dari itu, model juga dapat menangkap nuansa emosional yang lebih kompleks, seperti frustrasi, kegembiraan, kekecewaan, kekhawatiran, atau bahkan sarkasme. Hal ini membuat Sentiment Analysis sangat berguna untuk memahami opini dan respons manusia dalam bentuk teks.

Berbeda dengan metode tradisional yang hanya mengandalkan keyword atau rule-based approach, Sentiment Analysis berbasis OpenAI bekerja dengan memahami konteks penuh dari sebuah kalimat. GPT mempertimbangkan struktur kalimat, hubungan antar kalimat, intensitas emosi, serta gaya bahasa, sehingga dapat menafsirkan teks secara lebih natural. Pendekatan ini memungkinkan AI mengenali sentiment bahkan dalam teks yang ambigu, informal, atau panjang dengan berbagai macam perasaan yang bercampur.

Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah secara bertahap untuk membangun aplikasi sentiment analysis menggunakan teknologi Open AI. Kita akan mempelajari cara mengirim teks ke model AI, bagaimana model tersebut menilai sentimen, dan cara menampilkan hasil analisis secara mudah dipahami. Dengan mengikuti tutorial ini, pembaca tidak hanya belajar membuat aplikasi analisis sentimen, tetapi juga memahami konsep dasar bagaimana AI dapat membaca dan memahami emosi manusia melalui teks. Hasil akhirnya adalah sebuah aplikasi yang interaktif, informatif, dan bisa digunakan untuk berbagai keperluan analisis data teks.


Untuk artikel selengkapnya dapat di download disini. Sedangkan untuk memudahkan dalam memahami isi artikel, maka penulis juga menyertakan dengan full source code project latihan ini, dan dapat di download disini.

Terima kasih

October 29, 2025

Membangun ChatBot dengan Blazor Hybrid dan Azure Open AI – Part III

Pada latihan sebelumnya, kita telah berhasil membangun sebuah aplikasi chatbot sederhana yang terintegrasi dengan layanan OpenAI dan kemudian mengembangkannya dengan menambahkan fitur penyimpanan riwayat percakapan (chat history-artikel part II). Fitur ini sangat bermanfaat karena pengguna sering kali ingin meninjau kembali jawaban atau informasi yang telah diberikan sebelumnya tanpa harus mengulang pertanyaan yang sama. Dengan adanya history, pengalaman pengguna menjadi lebih efisien dan interaktif.

Namun, muncul permasalahan baru: bagaimana jika pengguna ingin memisahkan percakapan berdasarkan topik atau konteks tertentu? Misalnya, Session 1 digunakan untuk percakapan seputar dunia coding, sedangkan Session 2 digunakan untuk mendiskusikan berita politik. Jika aplikasi tidak memiliki fitur session atau grouping percakapan, maka seluruh riwayat chat akan tercampur menjadi satu alur panjang. Hal ini tentu akan menyulitkan pengguna ketika ingin mencari percakapan tertentu karena topik-topiknya tidak terorganisir dengan baik.

Oleh karena itu, pada artikel ini akan dijelaskan secara lebih mendalam dan sistematis bagaimana cara membuat fitur Session pada chatbot. Dengan menggunakan pendekatan ini, setiap percakapan dapat dikelompokkan berdasarkan topik, waktu, atau kebutuhan pengguna lainnya. Hasil akhirnya, aplikasi chatbot akan menjadi lebih rapi, terstruktur, profesional, dan jauh lebih nyaman digunakan, terutama untuk pengguna yang sering berdiskusi dengan berbagai konteks berbeda dalam satu aplikasi.


Untuk artikel selengkapnya dapat di download disini. Sedangkan untuk memudahkan dalam memahami isi artikel, maka penulis juga menyertakan dengan full source code project latihan ini, dan dapat di download disini.


Terima kasih

Membangun ChatBot dengan Blazor Hybrid dan Azure Open AI (Part II)

Pada latihan sebelumnya, kita telah berhasil membangun sebuah aplikasi chatbot sederhana yang memanfaatkan layanan OpenAI. Setiap kali pengguna mengajukan sebuah pertanyaan, chatbot tersebut akan meneruskannya ke model yang telah kita konfigurasi, lalu menampilkan balasan yang dihasilkan oleh model tersebut. Proses ini memberikan gambaran dasar mengenai bagaimana cara berkomunikasi dengan OpenAI melalui aplikasi kita.

Meskipun fungsionalitas dasar tersebut sudah berjalan dengan baik, aplikasi pada artikel sebelumnya masih memiliki beberapa kekurangan penting. Salah satunya adalah tidak adanya fitur untuk menyimpan riwayat percakapan. Sebagian besar chatbot modern baik yang ada di website, aplikasi mobile, maupun platform komunikasi lainnya menyediakan kemampuan untuk melihat kembali percakapan sebelumnya. Fitur ini sangat berguna karena pengguna sering kali ingin meninjau jawaban atau informasi yang telah diberikan sebelumnya tanpa perlu mengulang pertanyaan yang sama.

Sayangnya, aplikasi yang kita buat sebelumnya belum memiliki kemampuan tersebut. Setiap percakapan hanya disimpan sementara dalam memori selama aplikasi berjalan. Ketika aplikasi ditutup dan dibuka kembali, seluruh percakapan akan hilang. Hal ini tentu bisa menjadi masalah, terutama apabila percakapan tersebut berisi informasi penting yang ingin kita simpan atau rujuk kembali di kemudian hari. Bayangkan jika pengguna bertanya sesuatu yang kompleks dan mendapatkan jawaban panjang dari chatbot, lalu setelah aplikasi ditutup, jawaban tersebut tidak bisa dilihat lagi. Ini jelas mengurangi kenyamanan dan efektivitas penggunaan aplikasi.

Oleh karena itu, pada latihan dalam artikel ini kita akan meningkatkan aplikasi chatbot dengan menambahkan fitur penyimpanan percakapan. Dengan adanya fitur ini, setiap pertanyaan dan jawaban akan disimpan secara permanen (misalnya dalam database atau file), sehingga dapat ditampilkan kembali saat aplikasi dibuka. Dengan cara ini, chatbot akan terasa lebih profesional, lebih berguna, dan lebih mendekati standar aplikasi chatbot pada umumnya.


Untuk artikel selengkapnya dapat di download disini. Sedangkan untuk memudahkan dalam memahami isi artikel, maka penulis juga menyertakan dengan full source code project latihan ini, dan dapat di download disini.


Terima kasih

Membangun ChatBot dengan Blazor Hybrid dan Azure Open AI

Chatbot atau chatterbot adalah sebuah layanan obrolan robot/tokoh virtual dengan kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligent) yang menirukan percakapan manusia melalui pesan suara, obrolan teks ataupun keduanya.

Pada dasarnya bots bekerja dengan cara melihat kata kunci dalam data yang masuk dan membalasnya dengan kata kunci yang paling cocok, atau pola kata-kata yang paling mirip dari basis data tekstual. Artinya, jika pengguna mengirim suatu permintaan maka bots akan membalasnya dengan respon yang spesifik sesuai dengan kata kunci yang dikirim.

Azure OpenAI Services adalah sejumlah layanan yang disediakan oleh Microsoft Azure yang memungkinkan pengembang untuk mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh OpenAI ke dalam aplikasi mereka. Ini mencakup layanan seperti Azure Cognitive Services, yang menyediakan berbagai fitur AI dan Machine Learning, serta integrasi khusus dengan model-model canggih yang dikembangkan oleh OpenAI untuk tugas-tugas seperti pemrosesan bahasa alami, pengenalan gambar, dan lainnya.


Untuk artikel selengkapnya dapat di download disini. Sedangkan untuk memudahkan dalam memahami isi artikel, maka penulis juga menyertakan dengan full source code project latihan ini, dan dapat di download disini.


Terima kasih

March 16, 2025

Ebook - Blazor Hybrid: Mudah dan Cepat Membangun Aplikasi Cross Platform

 


Blazor Hybrid: Mudah dan Cepat Membangun Aplikasi Cross Platform

Buku ini membahas bagaimana membangun aplikasi cross platform (lintas platform) dengan menggunakan Microsoft Blazor Hybrid. Dimana metode yang digunakan untuk menjelaskan pembahasan pada setiap bagian disertakan file pendukung untuk memudahkan dalam pemahaman para pembaca.

Topik-topik yang dipilih dalam pembahasan, cocok baik untuk pemula maupun yang sudah berkecimpung lama dalam dunia pemograman. Penjelasan meliputi dari awal dimulai dari pengenalan Blazor Hybrid, Blazor Class Library maupun Authentication dan Authorization pada  Blazor Hybrid, sehingga lebih mudah dalam membagun aplikasi lintas platform menggunakan Blazor Hybrid. Salah satu kelebihan buku ini adalah, setiap topik akan disertai dengan latihan, sehingga pembaca akan seperti dibimbing secara langsung oleh seorang Trainner. 

Buku ini bisa didapatkan disini 

Terima kasih

Wassalam

Menggunakan Blazor Hybrid pada WPF dan Windows Forms

WPF (Windows Presentation Foundation) adalah sebuah framework dari Microsoft yang digunakan untuk membangun aplikasi desktop berbasis Windows dengan tampilan yang kaya (rich UI). WPF merupakan bagian dari .NET Framework dan .NET Core/ .NET (terbaru), yang memungkinkan pengembang untuk membuat antarmuka pengguna (UI) modern.

Windows Forms (WinForms) Project di Visual Studio adalah jenis project yang digunakan untuk membuat aplikasi desktop berbasis GUI (Graphical User Interface) menggunakan teknologi Windows Forms. WinForms adalah salah satu framework UI di .NET yang memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi dengan antarmuka pengguna berbasis jendela, tombol, kotak teks, dan elemen UI lainnya. 

Fitur Windows Forms Project:

Desainer Visual – Memungkinkan pembuatan UI secara drag-and-drop menggunakan Visual Studio.

Kontrol Bawaan – Seperti tombol, label, textbox, datagridviev dan lain-lain.

Event-Driven Programming – Menggunakan event seperti Click, Load, dan lainnya untuk menangani interaksi pengguna. 

Untuk menggunakan Blazor Hybrid pada WPF dan Windows Forms kita menggunakan Razor Class Library. Pada Bab sebelumnya telah kita bahas bagaimana menggunakan RCL pada Blazor Web maupun MAUI. 

Pada pembahasan sebelumnya kita tidak memindahkan seluruh komponen seperti “Home.razor”, “Routes.razor” maupun Layout. Sehingga jika kita ingin menggunakan RCL ini pada WPF project, kita perlu meng-copy komponen-komponen tersebut kedalam WPF project. Tapi hal ini akan menjadi masalah jika terdapat banyak code dan digunakan dibanyak project seperti .NET MAUI dan WPF. Sehingga jika terjadi perubahan harus dilakukan dimasing-masing project.

Pada pembahasan ini kita akan membuat RCL yang dapat digunakan dibanyak platform atau project Dimana jika terjadi perubahan code kita tidak perlu untuk mengganti code pada setiap project. 

Untuk artikel selengkapnya dapat di download disini. Sedangkan untuk memudahkan dalam memahami isi artikel, maka penulis juga menyertakan dengan full source code project latihan ini, dan dapat di download disini.


Terima kasih